MODEL BISNIS PENGEMBANGAN KAWASAN TERTINGGAL (STUDI KASUS : KABUPATEN NIAS SELATAN)
Abstract
Kabupaten Nias Selatan saat ini masih masuk dalam kategori daerah tertinggal berdasarkan Indeks Komposit Ketertinggalan di Provinsi Sumatera Utara. Akan tetapi, Kabupaten Nias Selatan memiliki berbagai potensi, terutama potensi wisata bahari, perikanan, dan pertanian. Focus Group Discussion bersama para stakeholder yang ada di Kabupaten Nias Selatan pun dilakukan guna merumuskan model bisnis yang tepat di Kabupaten Nias Selatan. Berdasarkan hasil FGD dan analisis model bisnis yang dilakukan, kegiatan bisnis yang dapat dilakukan oleh Kabupaten Nias Selatan adalah dengan memfokuskan pengembangan aktivitas pariwisata bahari melalui kegiatan berselancar dan agroindustry. Model bisnis tersebut akan dapat berhasil jika adanya kerjasama antar stakeholder, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha Wisata, dan Masyarakat Lokal dengan berbagai model kerjasama operasional
Kata kunci: model bisnis, kawasan tertinggal, Nias Selatan, pariwisata bahari.
Full Text:
PDFReferences
Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata. Penerapan Business Model dan Business Plan dalam Pengembangan Pariwisata di Indonesia, 2019.
Bull, A. Economics of Travel and Tourism. Longman Australia Pty Ltd., 1995.
Chiang, L. C. Strategis for Safety and Security in Tourism : A Conceptual Framework for The Singapore Hotel Industry. Journal of Tourism Studies, 11 (2), 44, 2000.
DOI: https://doi.org/10.46975/ebp.v6i1.190
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Universitas Mitra Bangsa
Jl. Tanjung Barat No. 11 Jakarta Selatan
Telp: (021) 7817823 Fax: (021) 7815144
Website: https://umiba.ac.id/