MAXIMUM ECONOMIC YIELD PERIKANAN TANGKAP (Studi Manajemen Perikanan Tangkap di WPPNRI 711)

Djamarel Hermanto

Abstract


This research aims to calculate small pelagic optimum exploitation in economic term based on the sustainable use of fisheries. The research conducted in Regional Fisheries Management Republic of Indonesia (WPPNRI) 711 is rich small pelagic and is a fertile area activities of legal and illegal fishing, using primary data and secondary data. Primary data were collected from interviews with local fishermen and marine superintendent using interview technique. While secondary data obtained from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (MMAF) Republic of Indonesia, the Indonesian Fleet Command Office of the Western Region and the Office of Maritime Security Agency of Indonesia. Data series of 2005 to 2015 were also analyzed. Bioeconomic analysis using a model for the analysis of Gordon Schaefer and economic benefits using surplus production model developed by Fox in this study. Optimum economic exploitation of small pelagic fishery management in WPPNRI 711 is 4759 fishing ships effort, 15,318.92 tons per year productions and IDR 264,028.60 billion economic rent per year. Exploitation rate carried out by fishermen either viewed from the business as well as the catch landed indicates the condition is still below the optimum level so that they can be developed with due regard to the principles of prudence in fisheries economic management of the Small Pelagic.

Full Text:

PDF

References


Adrianto L, Matsuda Y, Sukuma Y. 2004. Assessing Local Fisheries sustainability in small island region. IIFET 2004 Japan Proceedings.

Adrianto L. 2005. Implementasi code of conduct for responsible fisheries dalam perspektif negara berkembang. Indonesian Journal of International Law. Vol 2 (3):463-482.

Agnew DJ et al. 2010. Estimation of The Cost of Illegal Fishing in West Africa. West Africa Regional Fisheries Project [Final Report]. Marine Resources Assessment Group Ltd.

Clark RP, Yoshimoto SS, Pooley SG. 1992. A Bio- economic Analysis of the North-Western Hawaiian Island Lobster Fishery. Marine Resource Economics, 7(2):115-40.

Dahuri R, Kusumastanto T, Hartono A, Anas P, Hartono P. 2009. Enhancing Sustainable Ocean Development: An Indonesian Experience. Bogor (ID): PKSPL-IPB.

[DEKIN] Dewan Kelautan Indonesia. 2011. Satukan NKRI Dengan Mewujudkan Negara Maritim Indonesia yang Mandiri, Maju, Adildan Makmur.

Jakarta (ID): DEKIN.

___ 2012. Kebijakan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru. Jakarta (ID): DEKIN.

[Dirjen PTKKP] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Perikanan Tangkap Indonesi Menurut Provinsi. Jakarta (ID): KKP.

___Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Statistik Perikanan Tangkap di Laut Menurut Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta (ID): KKP.

[Dishidros TNI-AL] Dinas Hidrografi dan Oseanografi Tentara Nasional Indonesia- Angkatan Laut. 2012. Data Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta (ID): Dishidros TNI-AL.

[Dislautkan Prov Kalbar] Dinas Kelautan dan Peikanan Kalmantan Barat. 2015. Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Rencana Kalimantan Barat 2016. Pontianak ( ID): Provinsi Kalbar.

Douglas W, Lipton, Wellman K. June 1995. A Handbook for Coastal Resource Policymakers. Economic Valuation Of Natural Resources. NOAA Coastal Ocean Program Decision Analysis Series No. 5.

Ekins P. 2000. Economic Growth and Environmental Sustainability The Prospects for Green Growth. Routledge.

English TS. 1973. Ocean Resources and Public Policy. University of Washington Press.

[FAO] Food Agriculture Organization. 2002. Implementation of the international plan of action to deter, prevent and eleminate illegal, unreported and unregulated fishing. FAO technical guidelines for responsible fisheries. 9:122p.

Fauzi A. 2010. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan : Teori dan Aplikas). Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

_ 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor (ID): IPB Press.

ICLARM. 1992. Farmer- Proven Integrated Agriculture- Aquaculture: a Technology Information Kit. International Institute for Rural Reconstruction. Manila (PH): International Center for Living Aquatic Resources Management.

[Kementerian KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18 Tahun 2014 Tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia [Salinan]. Jakarta (ID): Kepala Biro Hukum dan Organisasi.pdf.

Kusumastanto T. 2002. Reposisi Ocean Policy dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia di Era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidang I lmu Kebijakan Ekonomi perikanan dan Kelautan. Bogor (ID): IPB.

___ 2003. Ocean Policy Dalam Membangun Negeri Bahari Di Era Otonomi Daerah. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

___ 2006. Ekonomi Kelautan (Ocean Economics– Oceanomics). Bogor (ID): PKSPL-IPB.

Mahan AT. 1987. The Influence of Sea Power Upon History 1660-1783. New York (US): Dover Publications Inc. 1987.

Mukhsin I. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Hayati Pesisir dan Laut. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 112 halaman.

Nazir M. 2009. Metode Penelitian. Cetakan Keempat.

Jakarta (ID): Gahlia Indonesia.

Nikijuluw VPH. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Penerbit Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R). Jakarta (ID): PT Pustaka Cidesindo.

_ 2008. Blue Water Crime: Dimensi sosial ekonomi perikanan ilegal. Jakarta (ID): PT Pustaka Cidesindo.

Salim P. 2003. The Contemporary English Indonesian Dictionary. Jakarta (ID): Modern English Press. [Semnas-PPAL] Seminar Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut. Kepemimpinan

dan Pembangunan Berorientasi Maritim: Strategi dan Kebijakan yang Integral. Jakarta (ID) : PPAL.

Sondakh BK. 2 0 1 0 . Sejarah Maritim Indonesia : Meretas Sejarah Menegakkan Martabat Indonesia, http://indomaritiminstitute.org/ Sejarah-Maritim-Indonesia.pdf.

Tinungki GM. 2005. Evaluasi Model Produksi Surplus dalam Menduga Hasil Tangkapan Maksimum Lestari untuk Menunjang Kebijakan Pengelolaan Perikanan Lemuru di Selat Bali [disertas]. Bogor (ID): IPB.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 Tentang Perikanan. Tanggal 07 Mei 2002.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran. Tanggal 07 Mei 2008.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan. Tanggal 17 Oktober 2014.




DOI: https://doi.org/10.46975/ebp.v1i1.364

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 Published by:

Universitas Mitra Bangsa 

Jl. Tanjung Barat No. 11 Jakarta Selatan

Telp: (021) 7817823  Fax: (021) 7815144

Website: https://umiba.ac.id/